Teratai ini hadiah dari tetangga kami ke Ibu Mertua. Karena tempat yang paling cocok adalah di kolam azolla microphylla kami, maka jadilah dia bak putri di kolam itu, dan tak lama berselang tanaman teratai ini kian membesar dan berbunga. Bunga teratai ini mekar saat terkena cahaya matahari, dan di sore hari dia akan kuncup kembali. Sayangnya usia bunga teratai ini tidaklah lama, hanya beberapa hari saja, namun bersiaplah ada kejutan menarik jauh setelah kematiannya. (note: ini bukan sad story ya, hehe) |
0 Comments
Tulisan ini sebagai update dari buku saku Budidaya Azolla Microphylla yang kami buat sebagai bonus penjualan Azolla Microphylla.
Setelah mengetahui kebutuhan Pakan Ikan dan kebutuhan minimum Luas Kolam Azolla, tentu kita tidak berhenti sampai disitu saja. Dibutuhkan suatu manajemen pakan, yaitu berkaitan dengan panen harian, pemberian pakan harian, tabungan azolla harian dan upaya ‘pengawetan tabungan azolla’ dengan cara pengolahan menjadi pelet Azolla. Tulisan ini sebagai update dari buku saku Budidaya Azolla Microphylla yang kami buat sebagai bonus penjualan Azolla Microphylla.
Setelah mengetahui berapa kebutuhan pakan ikan (baca update kami tentang “Menghitung Kebutuhan Pakan Ikan dengan Azolla Microphylla”), kini saatnya kita membandingkan dengan produktivitas kolam Azolla kita, apakah mencukupi? Atau perlu penambahan jumlah dan luasan kolam Azolla? Tulisan ini sebagai update dari buku saku Budidaya Azolla Microphylla yang kami buat sebagai bonus penjualan Azolla Microphylla. Pada Update yang pertama telah kita bahas tentang Pengendalian Hama Ulat menggunakan Efective Micro-organisme generasi ke 5 (EM5). Kali ini kami akan mengangkat bahan Pestisida Alami lainnya dengan bahan dasar Tembakau.
Tulisan ini sebagai update dari buku saku Budidaya Azolla Microphylla yang kami buat sebagai bonus penjualan Azolla Microphylla ![]() Seperti telah kami tulis pada buku tersebut di halaman 9, kami berusaha menjelaskan tentang bagaimana cara pengendalian hama. Hama yang kami rasakan sangat mengganggu adalah ulat, sebab keberadaannya langsung berdampak pada matinya tanaman Azolla dalam waktu singkat. Pengalaman kami saat awal mencoba budidaya Azolla, tanaman azolla kami seluas 5x8 meter persegi habis dalam waktu tidak lebih dari 1 minggu, dan dampaknya masih terus berlanjut hingga pada gagalnya pengembangan budidaya kedua dan ketiga akibat masih adanya sisa-sisa telur, ulat, kepompong, dan kupu-kupu itu sendiri. Tulisan ini sebagai update dari buku saku Budidaya Azolla Microphylla yang kami buat sebagai bonus penjualan Azolla Microphylla.
Bagaimana cara memanfaatkan Azolla Microphylla sehingga kita dapat menghemat biaya pakan industri (pelet) sebesar 20%? 50%? Dan 100%? Budidaya Azolla sebagai alternatif pakan Ikan & Ayam
Hendra Budiarto, 23 Oktober 2014 [latar belakang] Bermula dari hasil analisa keuangan pada kegiatan pembesaran ikan gurame yang kami lakukan pada tahun 2012-2014, tercatat bahwa lebih dari 70% biaya yang tertanam adalah untuk pembelian pakan pelet industri. Kenyataan yang selalu dihadapi petani ikan adalah bahwa harga jual ikan cenderung tidak stabil dari tahun ke tahun, sedangkan harga pakan cenderung naik dari waktu ke waktu. Contohnya harga gurame di Tulungagung pada bulan Ramadhan tahun 1434H (2013M) Rp.26ribu/kg sedangkan pada bulan Ramadhan tahun 1435H (2014M) adalah Rp.22ribu/kg. Coba kita bandingkan dengan harga pakan 788 tahun 2013 harganya Rp221 ribu/sak, saat ini (2014) harganya sudah naik menjadi Rp245ribu/sak (1 sak = 30kg). Belum lagi kerugian akibat kecurangan para broker ikan saat melakukan penimbangan ketika memborong ikan. Menyadari hal ini maka sibuklah kami mencari pakan alami sebagai alternatif pakan pelet. |
AuthorHendra Budiarto, seorang suami dengan 3 orang anak. Bekerja di Konsultan Konstruksi di salah satu BUMN di Surabaya. Sangat tertarik dengan aktivitas dan pendidikan keluarga, budidaya organik serta green building sebagai bagian dari misi menjaga keseimbangan sebagaimana perintah-Nya dalam al-Qur'an surat ar-Rahman ayat 1-13. Categories
All
Archives
November 2021
|