Ciri-ciri ulat tersebut sangat kecil, ukuran panjang tubuh ‘dewasa’-nya (setelah puas memakan daun-daun Azolla dan membuat kepompong) sekitar 10-20 mm dengan diameter antara 1,5-2,5 mm. Sebagai gambaran, baru-baru ini pada keadaan yang menurut kami masih terkendali, dimana secara kasat mata ‘karpet hijau azolla’ kami hanya terlihat sedikit sekali bercak-bercak coklat muda, lalu kami sweeping ulat dengan cara terjun langsung ke kolam, ternyata kami dapati sekitar 50 kepompong ulat yang tersebar pada kolam azolla kami yang berukuran 5x9 meter persegi. Dan keesokan harinya kami cek lagi ternyata masih ada kepompong baru dalam jumlah yang tidak sedikit. Artinya sweeping saja tidaklah menyelesaikan masalah hama ulat secara tuntas, sebab telur-telur kupu-kupu dan ulat-ulat kecil lainnya masih bertebaran dan sangat sulit mencarinya diantara ribuan daun Azolla yang berwarna hijau segar. Yang menarik adalah ciri-ciri kupu-kupu, ukurannya mini sekitar 1 cm, bentuk dan warnanya ketika hinggap di tepi kolam mirip kulit lumut yang kering menyebabkan kupu-kupu tersebut mampu berkamuflase, dari jarak 3-5 meter tidak tampak, namun begitu didekati dia terbang. Untuk itu di dalam buku budidaya Azolla kami pernah sampaikan agar penanganan ulat dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama yang kami rekomendasikan adalah dengan pestisida alami, dan cara terakhir dengan cara pemanenan tanaman Azolla secara total. Langkah terakhir tersebut dilakukan jika sudah tidak mungkin lagi penanganan dengan cara pestisida alami ataupun sweeping. Pestisida alami yang kami rekomendasikan disini adalah menggunakan Effective Micro-organisme generasi ke 5 (EM5). Penggunaannya dengan cara menyemprotkan larutan EM5 dengan kadar 1:500 – 1:1000, menggunakan sprayer pada seluruh permukaan daun Azolla, yang disarankan dilakukan pada pagi hari, sore hari, atau setelah hujan. |
Bahan-bahan:
- 100 ml EM4
- 100 ml molase/ tetes tebu/ gula pasir
- 100 ml asam cuka
- 100 ml alkohol 40%
- 1000 ml air cucian beras pertama
- Botol plastik ukuran 1,5 liter atau 2 liter
- Gelas ukur (jika ada)
- Langkah pembuatan:
- Ukur menggunakan gelas ukur setiap bahan. Jika tidak memiliki gelas ukur, maka cukup memberi tanda pada botol dengan cara membagi botol 1,5 liter menjadi 15 bagian, atau botol 2 liter menjadi 20 bagian. Dengan demikian maka setiap bagian berukuran sekitar 100 ml.
- Masukkan seluruh bahan sesuai takaran ke dalam botol plastik.
- Tutup dengan rapat lalu dikocok-kocok, kemudian disimpan di tempat gelap dan sejuk.
- Setiap hari tutup botol dibuka perlahan untuk membuang gas, lalu botol dikocok dan gas dibuang lagi sampai tidak terasa ada gas yang keluar dari dalam botol.
- Pada hari ke 15 EM5 sudah bisa digunakan.
- EM5 sebagai pestisida sifatnya tidak permanen seperti pestisida kimia, sebab EM5 mudah larut jika terkena air hujan. Sehingga pemakaian EM5 secara efektif hanya pada saat telah dijumpai adanya ulat atau kepompong. EM5 yang telah kita buat bisa bertahan hingga 3 bulan.
- Campurkan EM5 dengan air, dengan perbandingan 1:500 atau 1:1000. Contohnya 1 tutup botol EM5 dicampur dengan 1 liter air. (gunakan air sumur lebih baik daripada air PDAM yang banyak mengandung kaporit)
- Penyemprotan dengan merata menggunakan sprayer pada permukaan daun. Dilakukan 1x sehari pada pagi hari, sore hari atau setelah hujan. Terutama pada sore hari, dimana perilaku ulat sangat cepat menyebar dan memakan daun azolla pada malam hari.
- Penyemprotan dilakukan setiap hari hingga hama ulat sudah tidak mengganggu pertumbuhan tanaman Azolla kita.
Semoga bermanfaat.
Tutorial membuat EM5 kami sadur dari blog berikut :
http://aml-farm.blogspot.in/2013/09/pestisida-alami-em5.html